Menurut (Syaiful Sagala, 2009:21) “Metode drill
adalah metode latihan, atau metode training yang merupakan suatu
cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai
sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan
keterampilan”
(Abdul Rahman Shaleh, 2006: 203).” Ciri khas dari
metode ini (metode drill) adalah kegiatan yang berupa pengulangan yang
berkali-kali supaya asosiasi stimulus dan respons menjadi sangat kuat dan tidak
mudah untuk dilupakan. Dengan demikian terbentuklah sebuah keterampilan (pengetahuan)
yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan”
Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah “satu
kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan
tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan
agar menjadi bersifat permanen”
Dalam hal ini Sugiyanto (1996: 72) menyatakan, “ dalam metode
drill siswa melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan apa yang diinstruksikan
guru dan melakukan secara berulang-ulang. Pengulangan gerakan ini dimaksudkan
agar terjadi otomasisi gerakan. Oleh karena itu dalam pendekatan tradisional
perlu disusun tata urutan pembelajaran yang baik agar siswa terlibat aktif,
sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Lebih lanjut Sugiyanto
(1996: 72) memberikan beberapa saran yang perlu dipertimbangkan apabila metode
drill yang digunakan yaitu:
1.
Drill digunakan sampai gerakan yang benar bisa dilakukan secara otomatis
atau menjadi terbiasa, serta menekankan dalam keadaan tertentu gerakan itu
harus dilakukan.
2.
Selama pelaksanaan drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian tetap tertuju
pada kebenaran gerak.
3.
Pelaksaan drill disesuaikan dengan bagian-bagian dari situasi drill
kesituasi permainan olahraga yang sebenarnya hal ini bisa menimbulkan daya
tarik dalam latihan.
4.
Perlu dilakukan latihan peralihan dari situasi drill kesituasi
permainan.
5.
Suasana kompetetif perlu diciptakan dalam pelaksanaan drill, tetapi
tetap ada control geraknya.
Roestiyah N K, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Bina Aksara, 1985), hlm. 125.
Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan
yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Pasaribu, U dan B. Simanjuntak Didaktik dan
Metodik, (Bandung: Tarsito, 1986), hlm. 25.
Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah di berikan.
Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah di berikan.
Roestiyah N K, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta : Bina Aksara, 1985), hlm. 130.
Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan
Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan
untuk memperkuat suatu asosiasi atau
menyempurnakan suatu ketrampilan supaya menjadi permanen.
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Study Kompetensi Guru,
(Bandung: PT. Rosda Karya, 2006), hlm. 133.
Suatu rencana menyeluruh tentang
penyajian materi secara sistematis dan berdasarkan pendekatan yang ditentukan
dengan cara latihan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan
dikuasai sepenuhnya oleh peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar