Sabtu, 21 April 2012

Metode Distributed Practice & Metode Massed Practice


a. Metode Distributed Practice
               Metode distributed practice adalah prinsip pengaturan giliran praktik ketrampilan yang pada pelaksanaanya diselingi dengan waktu istirahat diantara waktu latihan.. Rusli Lutan (1988:113) “distributed practice adalah serangkaian kegiatan latihan melibatkan istirahat yang cukup diantara kegiatan mencoba”. Menurut Andi Suhendro (2004:3.72) bahwa,” distributed practice adalah prinsip pengaturan giliran dalam latihan dimana diadakan pengaturan waktu latihan dengan waktu istirahat secara berselang-seling”. John N. Drowatzky (1981:243) menyatakan bahwa.” distributed practice adalah praktek suatu ketrampilan olahraga yang dipelajari dilakukan dalam jangka waktu pendek dan sering diselingi waktu istirahat”
               Metode distributed practice pada prinsipnya merupakan pengaturan giliran waktu latihan, yaitu dalam pelaksanaanya dilakukan secara berselang-seling antar waktu latihan dan waktu istirahat. Waktu istirahat merupakan faktor penting dan harus diperhitungkan dalam metode distributed practice.               Andi Suhendro (2004:3.72) menyatakan, “ penggunaan waktu istirahat secara memadai bukan merupakan pemborosan waktu, tetapi merupakan bagian-bagian penting didalam proses belajar gerak untuk memperoleh pemulihan yang cukup”.
               Metode distributed practice merupakan metode latihan yang mempertimbangkan waktu istirahat sama pentingnya dengan waktu untuk praktek (latihan). Waktu untuk istirahat bukan merupakan pemborosan waktu, tetapi merupakan bagian penting di dalam proses latihan ketrampilan.                     Waktu istirahat diantara waktu latihan bertujua untuk recovery atau pemulihan. Dengan istirahat yang cukup diantara waktu latihan memungkinkan kondisi atlet pulih dan lebih siap untuk melakukan kerja atau latihan berikutnya.

b. Metode Massed Practice
               Untuk mencapai tingkat keterampilan suatu cabang olahraga, maka dalam pelaksanaan latihan seorang atlet harus melakukan gerakan dengan frekuensi sebanyak-banyaknya. Metode massed practice merupakan pengaturan giliran latihan yang dilakukan secara terus-menerus tanpa diselingi istirahat. Berkaitan dengan metode massed practice Rusli Lutan (1988:113) menyatakan, “massed practice adalah kegiatan latihan yang dilakukan dalam satu rangkaian dengan selang waktu istirahat yang amat kecil di antara kegiatan mencoba”. Menurut Andi Suhendro (2004:3.72) “massed practice adalah prinsip pengaturan giliran latihan dimana atlet melakukan gerakan secara terus-menerus tanpa diselingi istirahat”. Hal senada dikemukakan John N. Dowatzky (1981: 243)  massed practice adalah latihan yang dilakukan dalam jangka panjang, dimana latihan berlangsung secara terus-menerus yang hampir tidak ada waktu istirahatnya”.
               Berdasarkan pengertian metode massed practice yang dikemukakan para ahli tersebut mempunyai pengertian yang hampir sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa, metode massed practice merupakan prinsip pengaturan giliran praktik latihan keterampilan yang pelaksanaannya dilakukan secara terus-menerus tanpa istirahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar