a. Metode Distributed
Practice
Metode distributed
practice adalah prinsip pengaturan giliran praktik ketrampilan yang pada
pelaksanaanya diselingi dengan waktu istirahat diantara waktu latihan.. Rusli
Lutan (1988:113) “distributed practice adalah serangkaian kegiatan
latihan melibatkan istirahat yang cukup diantara kegiatan mencoba”. Menurut
Andi Suhendro (2004:3.72) bahwa,” distributed practice adalah prinsip
pengaturan giliran dalam latihan dimana diadakan pengaturan waktu latihan
dengan waktu istirahat secara berselang-seling”. John N. Drowatzky (1981:243)
menyatakan bahwa.” distributed practice adalah praktek suatu ketrampilan
olahraga yang dipelajari dilakukan dalam jangka waktu pendek dan sering
diselingi waktu istirahat”
Metode distributed practice
pada prinsipnya merupakan pengaturan giliran waktu latihan, yaitu dalam
pelaksanaanya dilakukan secara berselang-seling antar waktu latihan dan waktu
istirahat. Waktu istirahat merupakan faktor penting dan harus
diperhitungkan dalam metode distributed practice. Andi Suhendro (2004:3.72)
menyatakan, “ penggunaan waktu istirahat secara memadai bukan merupakan
pemborosan waktu, tetapi merupakan bagian-bagian penting didalam proses belajar
gerak untuk memperoleh pemulihan yang cukup”.
Metode distributed practice
merupakan metode latihan yang mempertimbangkan waktu istirahat sama pentingnya
dengan waktu untuk praktek (latihan). Waktu untuk istirahat bukan merupakan
pemborosan waktu, tetapi merupakan bagian penting di dalam proses latihan
ketrampilan. Waktu
istirahat diantara waktu latihan bertujua untuk recovery atau pemulihan.
Dengan istirahat yang cukup diantara waktu latihan memungkinkan kondisi atlet
pulih dan lebih siap untuk melakukan kerja atau latihan berikutnya.
b. Metode
Massed Practice
Untuk mencapai tingkat
keterampilan suatu cabang olahraga, maka dalam pelaksanaan latihan seorang
atlet harus melakukan gerakan dengan frekuensi sebanyak-banyaknya. Metode massed
practice merupakan pengaturan giliran latihan yang dilakukan secara
terus-menerus tanpa diselingi istirahat. Berkaitan dengan metode massed
practice Rusli Lutan (1988:113) menyatakan, “massed practice adalah
kegiatan latihan yang dilakukan dalam satu rangkaian dengan selang waktu
istirahat yang amat kecil di antara kegiatan mencoba”. Menurut Andi Suhendro
(2004:3.72) “massed practice adalah prinsip pengaturan giliran latihan
dimana atlet melakukan gerakan secara terus-menerus tanpa diselingi istirahat”.
Hal senada dikemukakan John N. Dowatzky (1981: 243) “massed practice adalah latihan yang
dilakukan dalam jangka panjang, dimana latihan berlangsung secara terus-menerus
yang hampir tidak ada waktu istirahatnya”.
Berdasarkan pengertian metode massed
practice yang dikemukakan para ahli tersebut mempunyai pengertian yang
hampir sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa, metode massed practice
merupakan prinsip pengaturan giliran praktik latihan keterampilan yang
pelaksanaannya dilakukan secara terus-menerus tanpa istirahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar