Jumat, 20 April 2012

Hakikat Latihan Fisik dalam Permainan Bulutangkis




a.      Latihan Fisik
               Kondisi fisik yang baik merupakan faktor yang mendasar untuk mengembangkan faktor lainnya, sehingga akan mendukung pencapaian prestasi yang optimal. Hal senada dikemukakan Andi Suhendro (2004: 4.1) bahwa, “ Kondisi fisik merupakan salah satu syarat penting dalam meningkatkan prestasi seorang atlet, dan bahkan sebagai keperluan yang sangat mendasar untuk meriah prestasi olahraga”. Pentingnya peranan kondisi fisik untuk mendukung pencapaian prestasi olahraga, maka harus dilatih dengan baik dan benar.
               Latihan fisik pada umumnya memberikan beban fisik pada tubuh secara teratur, sistematik, berkesinambungan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan didalam melakukan kerja. Latihan fisik yang teratur, sistematik dan berkesinambungan yang dituangkan dalam suatu program latihan akan meningkatkan kemampuan fisik secara nyata. Berkaitan dengan latihan fisik Dangsina Moeloek dan Arjatmo Tjokronegoro (1984: 12) menyatakan, “ Latihan fisik adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu yang mempunyai sasaran meningkatkan efisiensi faal tubuh dan sebagai hasil akhir adalah kesegaran jasmani”. Hal senada dikemukakan Andi Suhendro (2004: 3.7) bahwa, “ Latihan fisik adalah latihan yang ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi seseorang. Latihan ini mencakup semua komponen kondisi fisik antara lain kekuatan otot, daya tahan kardiovaskuler, daya tahan otot, kelincahan, kecepatan, power, stamina, kelentukan dan lain-lain”.
               Latihan fisik merupakan salah satu bagian latihan olahraga secara menyeluruh, yaitu untuk meningkatkan prestasi olahraga serta untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Dalam pelaksanaan latihan fisik dapat ditekankan pada salah satu komponen kondisi fisik tertentu sesuai tujuannya. Hal ini artinya, latihan fisik yang dilakukan harus bersifat spesifik sesuai dengan karakteristik komponen fisik yang dibutuhkan untuk tujuan tertentu.

b. Prinsip-Prinsip Dasar Latihan
               Prestasi dalam olahraga dapat dicapai melalui latihan secara intensif dan teratur. Pelaksanaan latihan harus berpedoman pada prinsip-prinsip latihan yang benar. Prinsip latihan merupakan garis pedoman yang hendaknya dipergunakan dalam latihan yang terorganisir dengan baik. Berkaitan dengan prinsip-prinsip latihan Sudjarwo (1993: 21) menyatakan, “ Prinsip-prinsip latihan digunakan agar pemberian dosis latihan dapat dilaksanakan secara tepat dan tidak merusak atlet”. Agar tujuan latihan dapat dicapai secara optimal, hendaknya diterapkan prinsip-prinsip latihan yang baik dan tepat.
               Prinsip latihan pada dasarnya merupakan suatu pedoman dalam memberikan beban latihan, sehingga beban latihan dapat dilakukan dengan bain dan akan terjadi peningkatan. Pengembangan kondisi fisik dari hasil latihan tergantung pada tipe dan beban latihan yang diberikan dan tergantung dari kekhususan latihan. Adapun prinsip-prinsip latihan menurut Andi Suhendro (2004: 3.9) antara lain:

1)      Prinsip Beban Lebih (Over Load Principle)
               Prinsip beban lebih merupakan prinsip latihan yang harus dipenuhi. Prinsip beban lebih merupakan prinsip latihan yang mendasar untuk memperoleh peningkatan kemampuan kerja. Kemampuan seseoranga dapat meningkat jika mendapaat rangsangan berupa beban latihan yang cukup berat, yaitu diatas dari beban latihan yang biasa diterimanya. Andi Suhendro (2004: 3.10) menyatakan, “ Seorang atlet tidak akan meningkat prestasinya apabila dalam latihan mengabaikan prinsip beban lebih”. Sedangkan Rusli Lutan dkk (1992: 95) berpendapat:
               Setiap bentuk latihan untuk keterampilan tehnik, taktik, fisik, dan mental sekalipun harus berpedoman pada prinsip beban lebih. Kalau beban terlalu ringan, artinya dibawah kemampuannya, maka berapa lamapun atlet berlatih, betapa seringpun dia berlatih atau sampai bagaimana capek pun dia mengulang-ulang latihan itu, prestasinya tidak akan meningkat.
              
               Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, prinsip beban lebih bertujuan untuk meningkatkan perkembangan kemampuan tubuh. Pembebanan yang lebih berat dari sebelumnya akan merangsang tubuh untuk bradaptasi dengan beban lebih tersebut, sehingga kemampuan tubuh akan meningkat. Kemampuan tubuh yang meningkat berpeluang untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
               Salah satu hal yang harus tetap diperhatikan dalam peningkatan beban latihan harus tetap diambang rangsang latihan. Beban latihan yang terlalu berat tidak akan meningkatkan kemampuan atlet, tetapi justru sebaliknya yaitu kemunduran kemampuan kondisi fisik atau bahakan dapat mengakibatkan cedera.

               2) Prinsip Perkembangan Menyeluruh
               Komponen kondisi fisik merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan baik dalam peningkatan maupun pemeliharaan. Perkembangan menyeluruh dari kemampuan kondisi fisik merupakan dasar pembentukan prestasi, meskipun pada akhir tujuan dalam latihan adalah kemampuan yang bersifat khusus, namun kemampuan yang bersifat khusus tersebut haruslah didasari oleh kemampuan kondisi fisik secara menyeluruh. Menurut Bompa yang dikutip Andi Suhendro (2004: 3.14) bahwa, “ Perkembangan menyeluruh merupakan prinsip latihan yang telah banyak digunakan di dalam dunia pendidikan dan olahraga”.
               Perkembangan menyeluruh merupakan dasar bagi pelaksanaan program latihan setiap cabang olahraga. Prinsip perkembang menyeluruh harus diberikan kepada atlet-atlet muda sebelum memilih spesialisasi dalam cabang olahraga tertentu dan mencapai puncak prestasi. Setelah perkembangan ini, maka atlet akan memasuki jenjang perkembangan selanjutnya yaitu, spesialisasi pada cabang olahraga tertentu. Pada jenjang ini atlet menggeluti karier olahraga yang paling tinggi, yaitu puncak penampilan yang merupakan prestasi atlet dalam bidang olahraga.
               3) Prinsip Spesialisasi
               Pada dasarnya pengaruh yang ditimbulkan akibat latihan itu bersifat khusus, sesuai dengan karakteristik gerakan keterampilan, unsur kondisi fisik dan sistem energi yang digunakan selama latihan. Pendapat yang dikemukakan Bompa dalam Andi Suhendro (2004: 3.17) menyatakan:
Spesialisasi latihan olaharaga dianjurkan sebagai aktivitas-aktivitas motorik khusus. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam spesialisasi yaitu: (1) melakukan latihan khusus sesuai dengan karakteristik cabang olahraga. Misalnya pemain bola melakukan latihan secara khusus terhadap kemampuan dribble, shooting, dan (2) melakukan latihan mengembangkan kemampuan motorik yang dibutuhkan oleh cabang olahraga yang menjadi spesialisasinya. Misalnya latihan-latihan fisik khusus sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuni.

               Berdasarkan prinsip spesialisasi latihan dapat disimpulkan bahwa, program latihan yang dilaksanakan harus bersifat khusus, disesuiakan dengan tujuan yang akan dicapai. Bentuk latihan yang dilakukan harus memiliki cirri-ciri tertentu sesuai dengan cabang olahraga yang akan dikembangkan, baik pola gerak, jenis kontraksi otot maupun kelompok otot yang dilatih harus disesuaikan dengan jenis olahraga yang dikembangkan.
               4) Prinsip Individual
               Manfaat latihan akan lebih berarti, jika didalam pelaksanaan latihan didasarkan pada karakteristik atau kondisi atlet yang dilatih. Perbedaan antara atlet satu dengan yang lainnya tentunya tingkat kemampuan dasar serta prestasinya juga berbeda. Oleh karena perbedaan individu harus diperhatikan dalam pelaksanaan latihan. Menurut Andi Suhendro (2004: 3.20) menyatakan, “ Prinsip individual merupakan salah satu syarat dalam melakukan olahraga kontemporer. Prinsip ini harus diterapkan kepada setiap atlet, sekalipun atlet tersebut memiliki prestasi yang sama. Konsep latihan ini harus disusun dengan kekhususan yang dimiliki setiap individu agar tujuan latihan dapat tercapai”.
               Berdasarkan pendapat tentang prinsip individual dapat disimpulkan bahwa latihan yang ditetapkan harus bersifat individual. Manfaat latihan akan lebih berarti jika program latihan yang diterapkan direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik dan kondisi atlet.
               5) Prinsip Latihan Bervariasi
               Prestasi yang tinggi dalam olahraga dapat dicapai melalui proses waktu latihan yang cukup lama. Latihan yang memakan waktu cukup lama tentu akan menimbulkan rasa jenuh atau bosan bagi atlet. Untuk menghindari hal tersebut, maka pelatih harus dapat merancang program latihan secara bervariasi, dengan tujuan atlet tetap senang dalam mengikuti latihan. Konsep ini harus dipegang teguh oleh seorang pelatih, agar atlet selama mengikuti latihan merasa senang dan dapat berkonsentrasi mengikuti latihan.

3 komentar:

  1. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    BalasHapus
  2. Ayo ajak sebanyak mungkin teman-teman kamu untuk daftar permainan padangtoto dan dapatkan banyak hadiah yang menarik. Yuk segera login untuk bermain

    BalasHapus
  3. Best Casino Hotel Reviews in WV - Mapyro
    If you 강원도 출장샵 want to 창원 출장마사지 enjoy Las 경상북도 출장샵 Vegas in the USA, you want to travel the best way to get there. All the best hotels in 아산 출장안마 WV have their 용인 출장안마 amenities and rooms.

    BalasHapus